“Novel ini mendeskripsikan dunia pesantren dan orang-orang pesantren dengan apik. Khazanah dan nilai-nilai adiluhung pesantren pun disampaikan dalam bahasa sastra yang indah.”rn—Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA., Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ehm..Kali ini Kiai Adung akan lebih sering berjibaku dengan masalah perempuan. Mengapa? Karena persoalan hidup. Tak ada hidup jika tidak ada perempuan. swit swiw..! Terlebih,aspek kehidupan. Mulai dari urusan "mempercantik diri" sampai urusan epoleksosbud dan agama pun melibatkan perempuan. Hanya saja sekali lagi, perempuan-perempuan yang dihadapi Kiai Adung kali ini adalah perempuan " Liberali…
Mayat tergantung di belakang sekolah yang terlihat layaknya bunuh diri, sebenarnya tidaklah demikian. Paling tidak inilah yang ada di dalam benak sang Detektif muda saat mengamti situasi TKP. Dan seperti biasa, nalurinya untuk membongkar misteri dibalik kasus ini pun terpanggil.rnrnKisah petualangan tiga pemuda, Abdul Kosim, Kipoy Keplek dan Kiki Subagia selalu menarik untuk diikuti. Dengan ber…