Text
Selimut mimpi
Tak ada yang membuat Ilham bahagia, selain mendapat restu dari ibunya untuk mengikuti jejak kesuksesan Somad di tanah rantau. Mimpinya menjadi orang berhasil, membuat sang bunda bahagia sudah ada di depan mata, walau keraguan sempat menyelimuti, pasalnya izin sang bunda datang tiba-tiba, demi cita-cita besar, ia meninggalkan kampung halaman. Diiringi isak tangis para warga yang sangat menyayanginya, terlebih gadis manis, Puji, yang diam-diam mencintainya, Ilham memulai cerita barurnrnSampai di rantau seolah ia terbangun dari mimpi indah yang teramat panjang. Kenyataan pahit seperti guyuran air yang menyadarkan dirinya. Semua keindahan yang pernah ia dengar justru berbanding terbalik. Pertama menginjakkan kaki di tanah rantau saja dia hampir mati dibunuh para preman. Seluruh perbekalan dirampas. Sementara Somad yang jadi panutan, tempat ia berharap besar hilang tanpa jejak. Sedikit beruntung ia bisa lepas dari jerat kematian. Walau begitu bukn berarti ia terbebas dari petaka besar yang selalu mengintai. Berdiri di tanah rantau tanpa bekal baik materi atau keahlian adalah kekonyolan besar. Ia menyesal. Tapi ini bukan saatnya. Karena yang harus dipikirkan adalah bagaimana agar dia bisa tetap hidup di tanah orang-orang yang serba asingrnrnHayal membuat orang melambung tinggi. Mimpi manis kerap membuat lupa, kalau dirinya akan terbangun dari tidur
Tidak tersedia versi lain